Senin, 16 Juni 2014

How about NOT inspiring?

Berkat blog ini, saya banyak mendapat email dari pembaca, biasanya sih bertanya mengenai berbagai hal, misalnya cara-cara mendapatkan beasiswa, terus mengenai sekolah anak-anak di Australia, terus mengenai pajak di sini dan seterusnya. Beberapa malah sudah saya unggah di blog ini kalo saya rasa bisa bermanfaat buat yang lain (tentunya nama pengirim disamarkan).

Kebanyakan, mereka memulai email dengan ucapan: Terima kasih Pak Budi, saya membaca blog Bapak dan blognya bener-bener memberikan inspirasi, blablabla...

Pertama-tama, saya paling geli kalo di email dipanggil 'Bapak', kok kesannya saya ini tua banget. Mbok ya 'mas' aja gitu lho, biar saya nampak mudaan, atau 'Bang' (tapi kok gak cocok ya sebagai orang Jawa tulen), atau 'Kak' (apalagi ini, 'kak' bukannya buat perempuan yak?). Ya pokoknya gitu deh, jadinya kok formal banget, saya kan anak pantai suka santai...

Yang kedua, banyak yang bilang blog saya 'inspiratif'. Wah, ini kejauhan, kok kesannya saya ini motivator. Mungkin maksudnya 'informatif' kali ya? Soalnya saya merasa gak berniat untuk menginspirasi orang, wong cuma buat main-main aja, siapa tau bermanfaat.

Nah, ngomong-ngomong 'inspiratif' katanya blog saya memberikan semangat buat orang mencari beasiswa. Kalo memang demikian, gimana kalo sekarang saya kasih fakta yang TIDAK 'inspring'? Sengaja pos ini ditulis di bagian akhir (saya kan udah mau selesai nih!), supaya jangan langsung pada patah semangat! Terus, apanya yang tidak inspiring?

Saya kasih tau ya bahwa sebenarnya beasiswa di mana-mana itu duitnya gak cukup buat hidup! Tak percaya? Tanya aja pada penerima beasiswa ADS atau apalagi Dikti yang nominalnya sedikit (atau agak banyak ya?) di bawah ADS. Lha gimana mau cukup, saya tiap dua minggu terima $1150 beasiswa, terus bayar sewa apartemen seminggu $350 alias $700 per dua minggu. Sisanya $450 buat hidup sekeluarga dua minggu dengan istri dan satu anak 11 tahun. Buat belanja mingguan, bensin, makan di luar, bayar karate anak, listrik, telpon, air hayo, apalagi kalo sewanya rumah, bukan apartemen, minimal $400 seminggu alias $800 per dua minggu. Sisanya cuma $350 per dua minggu (belum kalo beasiswanya Dikti dari pemerintah RI yang kita cintai ini). Nah, mulai 'not inspiring' kan?

Itulah makanya penerima beasiswa di Australi sini kerjanya banting tulang! Dan setelah saya amat-amati, semuanya pada kerja part time! Kecuali kalo yang sekolah yang perempuan, maka suaminya lah yang memeras keringat! Terus kerjanya apa? Sebagian kecil (banget) kerja fromal kayak jadi teaching assistant (beberapa temen saya) atau research assistant (kayak saya) atau kerja di perpustakaan kampus. Yang sebagian besar lagi ya kerja otot (ini malah lebih gampang, karena gak pake mikir dan gak pake ngobrol), misalnya petugas kebersihan (cleaner) atau tukang anter koran atau junk-mail. Yang paling banyak berdasar riset saya yang tidak ilmiah, adalah kerjaan cleaning! Kalo saya liat di Perth ini sekitar 80% pekerjaan para student dan suami student (kalo yang sekolah adalah istrinya) ya jadi cleaner itu! Saya pun demikian, ini buktinya:


Kerjaannya gampang:setelah sekolah (kantor) usai, meja dilap terus lantai divakum, kantong sampah diganti, gitu doang! Bayarannya, lumayan sejamnya dapet $20. Saya kerja kayak gini juga, sehari tiga jam, alias seminggu 15 jam, alias $300 alias $600 per dua minggu (saya itungin sekalian biar puas!). Nah, jadinya lumayan kan? Lumayan capek masud saya! Plus ditambah gaji research assistant yang $40/ jam (jam kerja gak tetep tergantung orderan si bos), jadi deh saya punya duit buat beli beras!

Usut punya usut yang hobinya jadi cleaner ternyata bukan mahasiswa di Perth aja tapi ternyata menyebar ke semua student Indonesia di lain kota kayak Melbourne (temen saya ada), Brisbane (temen saya gitu juga). saya tebak juga di Sydney dst. Pokoknya bermodal otot kawat tulang besi!

Nah, cukup un-inspiring bukan cerita saya ini? Jadi Anda masih mau apply beasiswa?

1 komentar:

  1. Ada student S1 dan S2 asal Jawa Barat yang akhirnya menetap di sini dan jadi PR dan punya perusahaan cleaning cukup dikenal masyarakat: http://rotodry.com.au

    BalasHapus