Jumat, 18 Maret 2011

Twilight Picnic, Apa Lagi Ini?

Pada suatu hari minggu lalu, si Aby membawa undangan dari sekolah yang isinya kira-kira "menyambut berakhirnya musim panas dan datangnya tahun ajaran baru, dengan in kami mengundang keluarga murid untuk beramai-ramai datang untuk acara "twilight picnic" di lapangan sekolah, haga karcis per keluarga $10..". Wah, apa pula ini?

Karena ingin tau dan ingin merasakan "piknik magrib" tersebut, kemarin sore kami segera meluncur ke sekolah dengan tidak lupa membawa tiker andalan ukuran 3x4m warna ijo gayung buatan cina seharga $9 (halah!). Sampai di tempat, segera dgelar itu tiker, dan berkumpullah kami dengan beberapa keluarga Indonesia lainnya, yang kebetulan semua ibu-ibunya pakai jilbab, yang barangkali rada aneh juga buat hadirin lain orang ausralia yang pada pakai celana pendek baik pria maupun wanitanya!

Anyway, tanpa basa-basi sambutan segala macam (kalau di Indonesia, sudah pasti acara kayak gini didahului dengan sambutan kepala sekolah, terus sambutan wakil orang tua murid, sambutan ketua panitia, dan tidak lupa dilanjutkan dengan doa bersama!), acara langsung dimulai dengan pemutaran music oleh DJ yang rupanya disewa khusus, dengan lagu jaman dulu banget: Makarena! Langsung para anak sekolah berjoget di lapangan rumput dengan segala variannya. Kalo gak malu sama ibu-ibu berjilbab tadi, saya udah mau ikuan joget tuh, soalnya itu lagu kan dulu ngetop banget!

Setelah murid rada panas,langsung dilanjutkan sama lagu-lagu dance lain, dari Justin Bieber sampai dengan Katy Perry. Saya langsung merasa tua banget, karena saya tidak mengenail lagu-lagu mereka. Sementara, anak-anak sekolah pada goyang dengan semangatnya! Bahkan si Aby pun ikutan goyang! Beberapa ibu berjilbab langsung komentar: pantesan orang bule pada suka dugem, lha waktu SD-nya aja diajarin joget kayak gitu...

Pokoknya acara sore itu memang intinya dance banget, dengan ditambahin lampu kedap-kedip ala diskotik (buset, ini istilah jaman dulu banget!), juga bubble yang menyembur keluar yang dikejar-kejar sama anak-anak. Juga ada limbo alias how low can you go (Anda tau gak permainan mblusukin badan di bawah palang kayu yang lama-lama makin rendah ini?), tetap dengan musik pengundang goyang berupa lagu-lagu dari film Saturday Night Fever macam Summer Nite (jadi inget John Travolta dengan rambut klimisnya!). Tarik maaang...Kalau kata orang jogja: elok tenan...

Makanannya: tentu saja tersedia, yakni hotdog ayam, sapi, dan bab satu seharga masing-masing $3. Tumben murah. Saya sempat beli hotdog sapi dan ternyata ada rasa pahit-pahitnya. Selidik punya selidik ternyata saya salah ambil saus, ambilnya mustard yang saya gak tau ternyata rasanya pahit, abis gak ada sambel tomat ABC sih!

Acara terakhir adalah doorprize yang hadiahnya majic jar sama dvd player. Eh, bukan ding, itu kalo di Indonesia. Hadiahnya adalah beupa senampan makanan kecil yang sayang kami kurang beruntung.

Demikianlah acara ditutup sekitar pukul setengah delapan, dengan kesan yang menyenangkan karena melihat anak-anak joget dengan senangnya, acara yang ringkas dan padat dengan hanya menyewa DJ dengan tata lampu dan tata musiknya, tanpa basa-basi sambutan, dan bisa mengalami tradisi orang bule dalam rangka menyambut tahun ajaran baru dan musim gugur.

Nah, gimana kalau kira-kira di Indonesia pihak sekolah mengundang : "dalam rangka menyambut berakhirnya musim kemarau, kami mengundang keluarga datang ke sekolah untuk acara piknik bersama. Acaranya adalah sambutan, sambutan lagi, terus sambutan kedua, kemudian makan malam, lalu tari kreasi, terus sambutan penutup". Kira-kira pada dateng gak ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar